SEJARAH PERKEMBANGAN BISNIS
1.Bermula dari
memenuhi kebutuhannya sendiri, tidak tergantung kepada orang lain.
2.Barter:
kegiatan perdagangan dilakukan setelah masing-masing keluarga merasakan kelebihan orang/ peralatan yang
dibutuhkan sehingga dapat ditukar dengan barang jasa lain dari tetangganya.
3.Pembagian kerja menrut jenis kebutuhannya.
Adanya pemisahan Rumah Tangga Produksi dan Rumah Tangga Konsumen.
4.Revolusi
Industri yang membawa perubahansecara drastis dan sangat penting, Contoh Pertanian menggunakan bajak Tenaga sapi, kerbau = diganti dengan traktor,
buldoser.
5.Zaman Globalisasi: persaingan bisnis perusahaan nasional, multi
nasional, perdagangan antar bangsa, yang berebut menguasai pasar dunia dalam
bidang barang dan jasa.
Pengertian menurut para ahli
Pengertian Bisnis menurut Musselman adalah
keseluruhan dari aktivitas yang diorganisir oleh orang yang tidak berurusan di
dalam bidang industri dan perniagaan yang menyediakan barang dan jasa agar
terpenuhinya suatu kebutuhan dalam perbaikan kualitas hidup.
Menurut Hooper, Pengertian Bisnis adalah
keseluruhan yang lengkap pada berbagai bidang seperti industri dan penjualan,
industri dasar dan industri manufaktur dan jaringan, distribusi, perbankkan,
transportasi, insuransi dan lain sebagainya; yang kemudian melayani dan
memasuki dunia bisnis secara menyeluruh.
Peterson dan Plowman
mengemukakan Pengertian Bisnis merupakan serangkaian kegiatan yang
berhubungan dengan pembelian ataupun penjualan barang dan jasa yang dilakukan
secara berulang-ulang. Menurut paterson dan plowman, penjualan jasa ataupun
barang yang hanya terjadi satu kali saja bukanlah merupakan pengertian bisnis.
Pengertian Bisnis menurut
Owen adalah suatu perusahaan yang berhubungan dengan distribusi dan
produksi barang-barang yang nantinya dijual ke pasaran ataupun memberikan harga
yang sesuai pada setiap jasanya.
Menurut Hunt dan Urwick, Pengertian Bisnis ialah
segala perusahaan apapun yang membuat, mendistribusikan ataupun menyediakan
berbagai barang ataupun jasa yang dibutuhkan oleh anggota masyarakat lainnya
serta bersedia dan mampu dalam membeli atau membayarnya.
L.R.Dicksee
mengatakan bahwa Pengertian Bisnis yaitu suatu bentuk dari
aktivitas yang utamanya bertujuan dalam memperoleh keuntungan bagi yang
mengusahakan atau yang berkepentingan di dalam terjadinya aktivitas tersebut.
Pengertian Bisnis menurut Musselman adalah
keseluruhan dari aktivitas yang diorganisir oleh orang yang tidak berurusan di
dalam bidang industri dan perniagaan yang menyediakan barang dan jasa agar
terpenuhinya suatu kebutuhan dalam perbaikan kualitas hidup.
Menurut Hooper, Pengertian Bisnis adalah
keseluruhan yang lengkap pada berbagai bidang seperti industri dan penjualan,
industri dasar dan industri manufaktur dan jaringan, distribusi, perbankkan,
transportasi, insuransi dan lain sebagainya; yang kemudian melayani dan
memasuki dunia bisnis secara menyeluruh.
Peterson dan Plowman
mengemukakan Pengertian Bisnis merupakan serangkaian kegiatan yang
berhubungan dengan pembelian ataupun penjualan barang dan jasa yang dilakukan
secara berulang-ulang. Menurut paterson dan plowman, penjualan jasa ataupun
barang yang hanya terjadi satu kali saja bukanlah merupakan pengertian bisnis.
Pengertian Bisnis menurut
Owen adalah suatu perusahaan yang berhubungan dengan distribusi dan
produksi barang-barang yang nantinya dijual ke pasaran ataupun memberikan harga
yang sesuai pada setiap jasanya.
Menurut Hunt dan Urwick, Pengertian Bisnis ialah
segala perusahaan apapun yang membuat, mendistribusikan ataupun menyediakan
berbagai barang ataupun jasa yang dibutuhkan oleh anggota masyarakat lainnya
serta bersedia dan mampu dalam membeli atau membayarnya.
L.R.Dicksee
mengatakan bahwa Pengertian Bisnis yaitu suatu bentuk dari
aktivitas yang utamanya bertujuan dalam memperoleh keuntungan bagi yang
mengusahakan atau yang berkepentingan di dalam terjadinya aktivitas tersebut.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
Ø Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan
oleh individu dan sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan nilai (create
value) melalui penciptaan barang dan jasa (create of good and
service) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh
keuntungan melalui transaksi.
FAKTOR-FAKTOR KONTINUITAS BISNIS :
1.Likuiditas, yaitu
kemampuan bisnis membayar utang-utang pada saat jatuh tempo. Likuiditas juga
berarti mampu menjaga kelancaran proses produksi agar suplai hasil produksinya
lancar.
2.Salvabilitas, yaitu
berusaha agar modal sendiri (asset) bisnis lebih besar dari utangnya.
3.Soliditas, yaitu
kemampuan bisnis untuk memperoleh kepercayaan dari masyarakat kepercayaan
meliputi moral pengelola bisnis, tepat dalam berjajnji dan dipercaya dalam
bidang keuangan.
4.Rentabilitas, yaitu
bisnis mampu memperoleh keuntungan yang layak, tidak merugi.
5.Credit Waardigheid, artinya
bisnis dipercaya sehingga layak memperoleh kredit pinjaman.
ETIKA DALAM DUNIA BISNIS
1.Pengendalian diri
Artinya,
pelaku-pelaku bisnis dan pihak yang terkait mampu mengendalikan diri mereka
masing-masing untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk
apapun. Disamping itu, pelaku bisnis sendiri tidak mendapatkan keuntungan
dengan jalan main curang dan menekan pihak lain dan menggunakan keuntungan
dengan jalan main curang dan menakan pihak lain dan menggunakan keuntungan
tersebut walaupun keuntungan itu merupakan hak bagi pelaku bisnis, tetapi
penggunaannya juga harus memperhatikan kondisi masyarakat sekitarnya.
2.Pengembangan tanggung jawab sosial (social
responsibility)
Pelaku
bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya
dalam bentuk "uang" dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan
lebih kompleks lagi. Artinya sebagai contoh kesempatan yang dimiliki oleh
pelaku bisnis untuk menjual pada tingkat harga yang tinggi sewaktu terjadinya
excess demand harus menjadi perhatian dan kepedulian bagi pelaku bisnis dengan
tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk meraup keuntungan yang berlipat ganda.
Jadi, dalam keadaan excess demand pelaku bisnis harus mampu mengembangkan dan
memanifestasikan sikap tanggung jawab terhadap masyarakat sekitarnya.
3.Mempertahankan jati diri dan tidak mudah
untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
Bukan
berarti etika bisnis anti perkembangan informasi dan teknologi, tetapi
informasi dan teknologi itu harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kepedulian
bagi golongan yang lemah dan tidak kehilangan budaya yang dimiliki akibat
adanya tranformasi informasi dan teknologi.
4.Menciptakan persaingan yang sehat
Persaingan
dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, tetapi persaingan
tersebut tidak mematikan yang lemah, dan sebaliknya, harus terdapat jalinan
yang erat antara pelaku bisnis besar dan golongan menengah kebawah, sehingga
dengan perkembangannya perusahaan besar mampu memberikan spread effect terhadap
perkembangan sekitarnya. Untuk itu dalam menciptakan persaingan perlu ada
kekuatan-kekuatan yang seimbang dalam dunia bisnis tersebut.
5.Menerapkan konsep “pembangunan
berkelanjutan"
Dunia
bisnis seharusnya tidak memikirkan keuntungan hanya pada saat sekarang, tetapi
perlu memikirkan bagaimana dengan keadaan dimasa mendatang. Berdasarkan ini
jelas pelaku bisnis dituntut tidak meng-"ekspoitasi" lingkungan dan
keadaan saat sekarang semaksimal mungkin tanpa mempertimbangkan lingkungan dan
keadaan dimasa datang walaupun saat sekarang merupakan kesempatan untuk
memperoleh keuntungan besar.
Cara menghadapi kegagalan dalam berbisnis
1.Pikiran positif
Berpikir positif ini,
tentunya sudah sering kali Anda dengarkan dan juga Anda lakukan. Tetapi, kenapa
masih saja belum bisa membuat Anda bisa menghadapi kegagalan. Pikiran yang positif akan
membantu Anda terlepas dari berbagai macam permasalahan, dan juga membantu Anda
terhindar dari stress. Pada saat Anda menerima kegagalan, cobalah untuk tetap
berpikir positif. Dengan tujuan, agar mental Anda akan terlatih dan juga
semakin kuat.
2.Mencari tahu penyebab
kegagalan
Kegagalan dalam bisnis
bukan tanpa sebab, maka dari itu Anda harus mencari tahu penyebab dari
kegagalan bisnis Anda. Pada dasarnya, ada dua penyebab yang membuat bisnis Anda
mengalami kegagalan. Yang pertama adalah faktor internal, dan yang kedua adalah
faktor eksternal. Kedua penyebab ini selalu dihadapi oleh pebisnis, tetapi
semuanya akan kembali lagi kepada Anda sendiri. Bagaimana Anda menyikapi dari
kedua penyebab itu, apakah akan berdampak buruk atau malah sebaliknya.
3.Mengatasi kegagalan
Setiap permasalahan atau kegagalan, selalu ada solusi untuk
menyelesaikannya. Mengatasi kegagalan, bisa Anda pelajari dari setiap kegagalan
dalam bisnis yang Anda jalankan. Mengatasi kegagalan, merupakan cara untuk
Anda bangkit kembali dan memulai lagi apa
yang sudah Anda kerjakan. Anda bisa mengatasi kegagalan Anda dengan berbagai
cara dan berbagai tahap, dan semuanya cara tersebut akan sangat berguna untuk
mengatasi kegagalan Anda dalam bisnis.
4.Mencari peluang
Setelah Anda sudah
mengeatahui dan mengatasi kegagalan Anda dalam bisnis. Maka berikutnya, Anda
bisa mencari peluang lain untuk kembali berbisnis. Tidak ada pebisnis yang begitu menjalankan bisnisnya, akan
langsung mendapatkan kesuksesan. Karena semuanya melalui sebuah proses, dan
nikmatilah proses tersebut.